Daftar Haji Setelah Kehilangan Kaki, 13 Tahun Menunggu Panggilan dari Atas Kursi Roda

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Pemandangan tak biasa terlihat saat proses pelepasan jemaah haji kelompok terbang (Kloter) 1 Embarkasi Banjarmasin.

Sejumlah lansia harus dibawa menggunakan kursi roda terlihat saat pelepasan oleh Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor di Asrama Haji Banjarbaru, Senin (29/5/2023) siang.

Dari sekian jemaah, ada seorang calon haji Kloter 1 mengalami keterbatasan atau disabilitas turut diberangkatkan bersama yang lainnya.

Kebahagiaan Salmani, calon haji disabililitas asal Kabupaten Banjar terpancar saat dirinya dilepas Gubernur Kalsel untuk berangkat menunaikan rukun Islam kelima.

Baca juga: Penerbangan Kloter 1 Embarkasi Haji Banjarmasin Tertunda 2 Jam Lebih

Selama kurang lebih 13 tahun lelaki berusia 53 tahun yang duduk di kursi roda menunggu waktu keberangkatan dipanggil menjadi Tamu Allah.

Diceritakannya, pada tahun 2010, tepatnya tiga bulan setelah dirinya mengalami kecelakaan Salmani bertekad mendaftar haji.

Walaupun kedua kakinya harus diamputasi dan harus mengenakan kursi roda dalam beraktivitas harian, tidak menyurutkan tekad Salmani untuk menunaikan ibadah ritual yang ada sejak zaman Nabi Ibrahim itu.

Salmani (53), peyangdang disabilitas, satu dari jemaah asal Kabupaten Banjar yang berangkat haji pada Kloter 1 Embarkasi Banjarmasin. Foto: rizki

“Saya kecelakaan bulan September, daftar haji bulan Desember,” ungkapnya.

Salmani dikenal sebagai seorang atlet disabilitas (paralimpian, red) dari Kabupaten Banjar yang kerap kali mengikuti kejuaraan olahraga lokal hingga nasional.

Baca juga: Lepas Kakek 85 Tahun Berangkat Haji Sendiri, Dita Bahagia Campur Cemas

“Dulu saya sejak 2013 atlet tolak lempar, sekarang aktif voli duduk,” akunya.

Beberapa kemenangan sukses diraihnya, terakhir pada ajang Porprov Kalsel 2022 di HSS, dirinya bersama tim meraih juara tiga cabor voli duduk.

Tak banyak yang diharapkan atlet disabilitas ini, dirinya hanya menginginkan perjalanan maupun pelaksanaan ibadah haji bisa dilaluinya normal seperti jemaah umumnya.

Salmani naik haji tidak sendirian, bersama istrinya tergabung dalam Kloter 1 Embarkasi Haji Banjarmasin yang berangkat diterbangkan pada Senin (29/5/2023) sore, pukul 16.30 Wita.

Kebahagian Tamu Allah lainnya juga terpancar datri salah satu jemaah lansia yang dapat melaksanakan ibadah haji setelah menunggu beberapa tahun.

Muhammad Husin Ahmad, lelaki asal Sungai Sipai berusia 86 tahun akhirnya bisa berangkat ke Tanah Suci. Kakek ini mendaftar haji setelah dirinya pensiun sebagai PNS di Kementerian Agama, pengajar alias guru madrasah di Kabupaten Banjar.

Baca juga: Masa Tunggu Berangkat Haji Tahun Ini untuk Kalsel 13 Tahun

Muhammad Husin Ahmad (86), pensiunan guru madrasah yang berangkat menunaikan ibadah haji tergabung dalam Kloter 1 Embarkasi Banjarmasin. Foto: rizki

Tamu Allah ini harus duduk di kursi roda karena terserang osteoporosis bercerira penantiannya selama puluhan tahun membayangkan bisa pergi ke Makkah Madinah akhirnya dikabulkan oleh Yang Maha Kuasa.

“Sehari-hari membayangkan Baitullah, Alhamdulillah dikabulkan,” ungkapnya terlihat berlinang air mata. Kakek ini berpesan kepada masyarakat yang berniat untuk menunaikan haji agar selalu berdoa dan berusaha. Dia memberikan nasehat untuk selalu bersikap jujur dalam menjalani kehidupan.

“Kita harus selalu jujur pasti kita selamat, itulah prinsip hidup saya,” tutupnya.

Jemaah haji Kloter 1 Embarkasi Banjarmasin berjumlah 323 orang dan 5 pendamping take off dari Bandara Internasional Syamsudin Noor ke Madinah pada pukul 16.30 Wita dengan pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GIA 8101. (Kanalkalimantan.com/rizki)

Reporter : rizki
Editor : bie

Artikel Daftar Haji Setelah Kehilangan Kaki, 13 Tahun Menunggu Panggilan dari Atas Kursi Roda pertama kali tampil pada Kanal Kalimantan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lewat Adu Penalti, Andesku FC Juara Kapolres Cup U28 2022

Kronologi Perempuan Pengendara Honda Beat Tewas di Depan Taman Van der Pijl Banjarbaru, Motor Hilang Kendali, Kepala Terlindas Bus

Guru Kunci Utama Mewujudkan Indonesia Emas