Isak Tangis Lepas Relawan Damkar yang Meninggal Dunia saat Bertugas
KANALKALIMANTAN.COM, SAMARINDA – Isak tangis haru mengiringi proses pemakaman Efan Nuryanto (26), relawan Damkar yang meninggal dunia saat bertugas dalam kebakaran besar yang melanda Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Sejumlah rekan korban sesama relawan menilai, Efan sebagai salah satu sosok yang sangat berjasa dalam membantu petugas damkar untuk menanggulangi kebakaran sejak 2013 silam.
Isak tangis haru dari ratusan relawan pun pecah saat jenazah Efan Nuryanto tiba di permakaman umum di Jalan Tengkawang, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda, Minggu (26/11/2023) pagi.
Efan adalah salah satu relawan Damkar yang meninggal dunia pada saat bertugas untuk membantu petugas Damkar dalam penanganan musibah kebakaran besar yang melanda permukiman padat penduduk di Jalan Agus Salim, Gang Tanjung, Kota Samarinda, Sabtu (25/11/2023) malam.
Baca juga: Guru Kunci Utama Mewujudkan Indonesia Emas
Prosesi pemakaman korban pun dipadati oleh ratusan relawan damkar se Kota Samarinda. Efan merupakan sosok relawan yang paling berjasa dalam membantu petugas Damkar untuk penanganan musibah kebakaran.
Salah satu rekan, Alfitho (22) mengatakan sebelum meninggal dunia, Efan sempat ingin untuk merasakan berlibur ke Denpasar, Bali. Namun, nahas, Efan justru meninggal dunia sebelum sempat mewujudkan cita-citanya itu.
“Kami kan dari Samboja, kalian saja yang ke Samboja, aku ke Bali saja, dia sendiri mau pergi ke mana gitu katanya,” ungkap Fitho kepada Beritasatu.com -jejaring mitra Kanalkalimantan.com- saat ditemui di lokasi permakaman umum Sungai Kunjang Samarinda.
Menurutnya, Efan adalah sosok relawan Damkar yang baik hati, serta memiliki banyak teman, karena memiliki sifat yang suka menolong sesama tanpa pamrih.
Baca juga: Kebakaran di Pasar Taibah Martapura 26 Buah Toko Hangus
Selama ini, sebagai seorang relawan damkar, Efan tak pernah merasa takut, meski harus berada di posisi sebagai judam atau petugas yang berada di barisan paling depan saat proses pemadaman musibah kebakaran.
Meninggalnya Efan ini pun menyisakan duka yang mendalam, bukan hanya bagi keluarganya, tetapi juga bagi para petugas dan relawan damkar yang selama ini selalu bekerja sama dalam penangangan musibah kebakaran di wilayah Kota Samarinda.
“Dia kesehariannya di posko sih, dia sebagai judam. Judam itu yang di depan api, yang menangani api. Dia itu orang yang paling peduli sama temannya, dia tidak bisa melihat temannya kesusahan dan tidak bisa kami lupakan,” imbuhnya.
Diberitakan, kebakaran besar yang melanda pemukiman padat penduduk, terjadi pada Sabtu (25/11/2023) malam sekitar pukul 21.00 Wita, yang kemudian dengan cepat langsung membesar.
Baca juga: Sultan Aulia Peraih Perak Pomnas XVIII, Bidik Gelar Master Nasional di 2025
Akibat besarnya kobaran api, Dinas Damkar Kota Samarinda menerjunkan 8 unit truk tangka air dari 4 Posko Damkar, guna menanggulangi musibah kebakaran itu agar tidak makin meluas.
Namun, akibat kencangnya hembusan angin serta banyaknya rumah-rumah warga yang saling berdekatan dan terbuat dari bahan kayu, kobaran api pun makin membesar dan melahap rumah-rumah warga lainnya.
Setidaknya 20 rumah warga dikabarkan ludes terbakar dalam musibah kebakaran kali ini. Selain itu, 5 warga dan petugas, serta relawan, terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami sesak napas dan luka bakar yang cukup serius. (Beritasatu.com/kk)
Editor : kk
Artikel Isak Tangis Lepas Relawan Damkar yang Meninggal Dunia saat Bertugas pertama kali tampil pada Kanal Kalimantan.
Komentar
Posting Komentar